Akuntansi Sektor Publik STARBPKP Angkatan 3 2015 Kamis 07.30 Ruang F107
Kuliah 1 Persamaan Dasar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual
PERSAMAAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
Pemisahan antara eksekutif dan legislatif sebagai wakil dari rakyat dalam
pemerintahan menimbulkan perlunya pertanggungjawaban. Pertanggungjawaban
pemerintah terhadap keuangan rakyat yang dikelolanya diwujudkan dalam bentuk
pelaporan neraca yang mengharuskan bahwa aset pemerintah harus ditunjukkan
asalnya, apakah dari kewajiban ataukah milik pemerintah sendiri (ekuitas dana).
Dengan demikian, maka hubungan fungsional bahwa aset harus selalu sama dengan
kewajiban dan ekuitas dana harus selalu dipertahankan. Hubungan fungsional antara
aset, kewajiban dan ekuitas dana dalam akuntansi disebut dengan persamaan akuntansi.
Persamaan akuntansi adalah hubungan fungsional antar akun (tempat
mencatat transaksi) dalam suatu sistem akuntansi, akibat dimintanya
pertanggungjawaban atas dasar konsep entitas pelaporan dan kemandirian entitas
yang menghendaki agar kekayaan yang dikelola oleh pemerintah dapat ditunjukkan
sumber atau asalnya. Secara sederhana, persamaan akuntansi pemerintah dapat
digambarkan sebagai berikut:
Aset = Kewajiban + Ekuitas
Dengan menggunakan notasi, maka
persamaan tersebut dapat ditulis:
A = K + E
Menurut SAP berbasis akrual:
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
4. Pendapatan LRA
5. Belanja
6. Transfer
7. Pembiayaan
8. Silpa/Sikpa
9. Pendapatan LO
10. Beban
11. Surplus/Defisit LO
Adanya 2 jenis komponen pelaporan keuangan di dalam akuntansi pemerintahan Indonesia, 1) Komponen Finansial 2) Komponen Anggaran sebagai berikut:
A = K + E + Pendapatan LO - Beban
Komponen finansial
ini merupakan adopsi praktik akuntansi dari praktik pelaporan Keuangan sektor
privat. Secara teori, praktik ini merupakan implementasi dari Teori NPM.
Dari persamaan
diatas, A adalah Aset, K adalah Kewajiban, E adalah
Ekuitas , Pendapatan LO adalah pendapatan yang diakui dengan basis akrual, Beban
adalah pengeluaran pemerintah yang diakui dengan basis akrual. Persamaan
di atas akan menghasilkan laporan berupa neraca, laporan LO, dan Laporan
Perubahan Ekuitas.
Penggunaan basis
akrual dalam pelaporan keuangan pemerintahan bukan berarti menghilangkan basis
kas. Basis kas dipemerintahan masih tetap digunakan, dalam praktik 1) pelaporan
arus kas, dan 2)pelaporan anggaran. Dengan demikian, maka implementasi basis
akrual dalam pemerintahan merupakan upaya melengkapai praktis basis kas yang
telah diterapkan selama ini di pemerintahan. Oleh karena itu basis akrual bukan
berarti pengganti basis kas.
Surplus / Defisit LO =Pendapatan LO - Beban
Surplus /Defisit LO
menunjukkan selisih antara pendapatan pemerintah akrual dikurangi dengan beban
pemerintah akrual. Ini mirip dengan konsep net income dalam penghitungan laba
rugi perusahaan.
Surplus /Defisit LO
akan berfungsi sebagai penambah atau pengurang ekuitas pemerintah. Jika Surplus
/Defisit LO bertambah maka Ekuitas Pemerintah akan bertambah, demikian
sebaliknya. Faktor utama yang mengubah ekuitas pemerintah adalah Surplus /Defisit
LO. Namun, ada juga faktor lain yang akan berpengaruh terhadap Surplus /Defisit
LO, misalnya penyesuaian karena transaksi periode lalu. Sehingga persamaan
akuntansi untuk perubahan Ekuitas dapat ditulis
Ekuitas Akhir = Ekuitas Awal +Pendapatan LO - Beban
atau
Ekuitas Akhir = Ekuitas Awal +Surplus / Defisit LO
Dalam konsep laporan
arus kas, maka penghitungan arus kas akan didasarkan pada perubahan kas selama
periode. Artinya jika ada peningkatan kas, maka kas awal akan bertambah menjadi
kas akhir, atau sebaliknya.
Saldo Kas Akhir = Saldo Kas Awal + Perubahan Kas
Jadi bukan: Kas Awal
+ Penerimaan Kas – Pengeluaran Kas = Kas Akhir
Perubahan kas ini,
diidentifikasi disebabkan oleh 4 penyebab: 1) aktivitas operasi, 2) aktivitas
investasi 3) Aktivitas pembiayaan dan 4) Aktivitas Transitoris.
Saldo Kas Akhir = Saldo Kas Awal + Perubahan dari Aktivitas Operasi + Perubahan
dari Aktivitas Investasi + Perubahan dari Aktivitas Pembiayaan + Perubahan dari
Aktivitas Transitoris
Anggaran merupakan
pusat perhatian dalam akuntansi pemerintahan. Aktivitas pemerintahan sangat
tergantung pada dokumen anggaran. Dengan demikian, laporan realisasi anggaran
kedudukannya sangat penting dalam akuntansi pemerintahan. Komponen anggaran
dapat ditulis formulanya sebagai berikut:
Pendapatan LRA = Belanja + Transfer + Penerimaan Pembiayaan – Pengeluaran Pembiayaan
+ Silpa/Sikpa
Laporan Perubahan
Saldo Anggaran lebih akan menghitung akumulasi silpa dari periode yang lalu
dengan sekarang. LP SAL dapat ditulis sebagai berikut:
Saldo Anggaran Lebih Akhir = Saldo Anggaran Lebih
Akhir + Silpa/Sikpa
Perhatian: Harus
dibedakan antara istilah belanja dan beban. Belanja merupakan komponen LRA.
Beban merupakan komponen LO.
ILUSTRASI TRANSAKSI
Untuk menggambarkan
transaksi-transaksi yang terjadi dalam pemerintahan daerah yang disederhanakan,
maka untuk memudahkan akan diilustrasikan sebagai berikut:
Contoh 1
Kabupaten Makmur,
pada tahun 2015 baru pertama kali mengadakan inventarisasi dan dihasilkan
data sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):
Kas di Kas
Daerah Rp 5.000
Persediaan 2.000
Aset Tetap 3.000
Dana
Cadangan 1.000
Hutang
Jangka Pendek 1.500
Hutang
Jangka Panjang 2.500
Buatlah
persamaan akuntansi pemerintah atas inventarisasi yang dilakukan oleh Kabupaten
Makmur!
Dari soal
contoh 1, kita dapat menyusun persamaan akuntansi sesuai dengan data hasil
inventarisasi neraca awal Kabupaten Makmur sebagai berikut:
(dalam jutaan rupiah)
Kas di Kas Daerah
|
Persedia-an
|
Aset Tetap
|
Dana Cadang-an
|
Hutang Jangka Pendek
|
Hutang Jangka Panjang
|
Ekuitas
|
DEBET (Rp)
|
||||||
D5.000
|
2.000
|
3.000
|
1.000
|
1.500
|
2.500
|
7.000
|
Neraca awal singkat atas transaksi
pencatatan tersebut adalah sebagai berikut:
Kabupaten Makmur
Neraca Awal
Per 31 Desember 2015
(dalam jutaan rupiah)
Aset
|
|
Kewajiban
|
|
Aset
Lancar
|
|
Hutang Jangka Pendek
|
Rp
1.500
|
Kas di Kas Daerah
|
Rp
5.000
|
Hutang Jangka
Panjang
|
2.500
|
Persediaan
|
2.000
|
Total Kewajiban
|
4.000
|
Total Aset Lancar
|
7.000
|
Ekuitas
|
|
Aset Tetap
dan Lainnya
|
|
Ekuitas
|
7.000
|
Aset Tetap
|
3.000
|
|
|
Dana Cadangan
|
1.000
|
|
|
Total Aset Tetap dan
Lainnya
|
4.000
|
Total Ekuitas
|
7.000
|
Jumlah
Aset
|
Rp 11.000
|
Jumlah
Kewajiban dan Ekuitas
|
Rp 11.000
|
Untuk mencatat transaksi dalam akuntansi pemerintahan, setiap transaksi
akan mempertimbangkan 2 hal yaitu 1) transaksi finansial dan 2) transaksi
budgetary/anggaran. Transaksi finansial ini dalam SAP dikenal dengan transaksi
LO. Oleh karena itu, maka dalam persamaan akuntansi, seorang akuntan pemerintah
harus mempertimbangkan apakah suatu transaksi ini hanya berpengaruh secara
finansial ataukah berpengaruh kepada dua aspek sekaligus finansial maupun
anggaran. Kemampuan ini harus diidentifikasi dengan cara apakah suatu transaksi
akan memiliki pengaruh kepada kas atau akrual. Jika kas, maka transaksi ini
akan dicatat di dalam 2 aspek pencatatan yaitu LO dan LRA. Jika hanya akrual
saja yang terpengaruh maka pencatatan cukup di LO saja.
Contoh 2
Selama Tahun 2016, APBD
Kabupaten Makmur ditetapkan dan direalisasikan sebagai berikut:
(dalam jutaan rupiah)
Pos APBD
|
APBD
|
Realisasi APBD
|
Pendapatan
|
Rp 31.000
|
Rp 30.000
|
Belanja Operasi
|
16.000
|
15.000
|
Belanja Modal /Aset Tetap
|
10.000
|
10.000
|
Surplus/(Defisit)
|
5.000
|
5.000
|
Penerimaan Pembiayaan_ dari
Hutang Jangka Panjang
|
8.000
|
7.000
|
Pengeluaran Pembiayaan_ Pembentukan
Dana Cadangan
|
(7.000)
|
(5.000)
|
Sisa Lebih/(Kurang Pembiayaan)
|
1.000
|
2.000
|
SiLPA /(SiKPA)
|
6.000
|
7.000
|
Secara deskriptif,
transaksi akuntansi keuangan yang terjadi pada Kabupaten Makmur dalam tahun 2006
dapat diikhtisarkan sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):
A.
Inventarisasi aset
Pemerintah Daerah Kabupaten Makmur Rp 11.000
B.
Realisasi pendapatan
asli Pemerintah Daerah Kabupaten Makmur Rp 30.000
C.
Realisasi belanja
operasi Pemerintah Daerah Kabupaten Makmur Rp 15.000
D. Realisasi belanja modal Pemerintah Daerah Kabupaten Makmur Rp 10.000
E.
Korolari: pengakuan
aset atas realisasi belanja modal Pemerintah Daerah Kabupaten Makmur Rp 10.000
F.
Realisasi penerimaan
pembiayaan dari hutang jangka panjang Rp 7.000. Dicatat pengakuan
hutang jangka panjang Rp 7.000 dan penerimaan kas Rp 7.000.
G.
Pengeluaran
pembiayaan berupa pembentukan dana cadangan pemerintah daerah untuk pembuatan bandara
di Pemerintah Daerah Kabupaten Makmur Rp 5.000. Pengakuan atas
penambahan dana cadangan Rp 5.000 dan pengeluaran kas.
Bagaimanakah
pengaruh dari realisasi APBD Kabupaten Makmur terhadap persamaan akuntansi
pemerintah Kabupaten Makmur?
Penjelasan Transaksi
A
Transaksi A adalah
berupa pencatatan neraca awal, yang berasal dari inventarisasi aset dan
kewajiban. Dalam transaksi ini dicatat aset yang bisa diidentifikasi serta
kewajiban yang dimiliki oleh Kabupaten Makmur pada akhir tahun 2015. Selisih
antara total aset dan kewajiban, masing-masing akan diidentifikasi dan
dikelompokkan ke dalam ekuitas. Transaksi A merupakan saldo awal neraca untuk
pencatatan selanjutnya. Transaksi ini hanya berkaitan dengan aspek finansial (LO)
saja. Dalam realisasi anggaran, transaksi ini tidak dicatat.
Penjelasan Transaksi
B
Transaksi B adalah
realisasi pendapatan pemerintah Kabupaten Makmur sesuai dengan APBD. Dalam hal
pendapatan SAP akan mengakui target penerimaan sebagai Piutang Pajak, terutama
setelah diterbitkan Surat Keputusan Pajak Daerah. Untuk tahun 2016 jumlah Surat
Keputusan Pajak Daerah adalah sama dengan anggarannya Rp31.000. Transaksi
ini akan dicatat secara akrual sebagai pengakuan adanya penambahan Piutang dan
penambahan Pendapatan Pajak –LO sebesar Rp31.000.
Untuk mencatat realisasi
pendapatan pemerintah Kabupaten Makmur adalah Rp 30.000.
Transaksi yang terjadi atas realisasi anggaran tersebut akan menambah aset
Pemerintah Daerah Kabupaten Makmur berupa kas sebesar Rp 30.000 di
sebelah Debet, sementara di sebelah kredit akan mengurangi jumlah Piutang
Pajak sebesar Rp 30.000. Transaksi realisasi pendapatan pemerintah ini
hanya akan menambah kas dan tidak mengubah komposisi aset lainnya.
Dalam hal realisasi
anggaran, di dalam pencatatan LRA akan dicatat realisasi Pendapatan Pajak LRA dikredit
sebesar Rp30.000 dan Perubahan SAL akan didebit sebesar Rp30.000.
Transaksi ini
berpengaruh kepada aspek finansial, yaitu pengakuran piutang dan pembayaran
piutang pajak. Berpengaruh juga kepada aspek anggaran yaitu realisasi
pendapatan dan perubahan SAL.
Penjelasan Transaksi
C
Transaksi B adalah
realisasi belanja operasi pemerintah Kabupaten Makmur sesuai dengan APBD. Untuk
tahun 2016, realisasi belanja operasi pemerintah Kabupaten Makmur adalah Rp 15.000.
Transaksi yang terjadi atas realisasi anggaran tersebut, secara finansial akan mengurangi aset Pemerintah Daerah
Kabupaten Makmur berupa kas sebesar Rp 15.000 di sebelah Kredit , sementara
di sebelah Debet akan menambah jumlah Beban operasi sebesar Rp 15.000.
Transaksi realisasi belanja operasi pemerintah ini hanya akan mengurangi kas,
tidak mengubah komposisi aset lainnya.
Dari aspek anggaran, transaksi
realisasi belanja operasi pemerintah akan menambah Belanja
Operasi sebesar Rp15.000 dan Mengurangi perubahan SAL sebesar Rp15.000 .
Lanjutkan analisis Persamaan Akuntansi Pemerintahan. Pisahkan Persamaan Finansial dan Persamaan Anggaran. Dan buatlah:
1. Hasil Persamaan akuntansi untuk Kabupaten Makmur, Baik Finansial maupun anggaran.
2. Susunlah Laporan Keuangan Lengkap Kabupaten Makmur untuk Finansial (Neraca, LO, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas) dan Anggaran (LRA dan LP SAL).
Selamat bekerja.
Akuntansi Sektor Publik STARBPKP Angkatan 3 2015 Kamis 07.30 Ruang F107
Reviewed by crowdfunding investment
on
18.57
Rating:
Tidak ada komentar: